Hamzah Sang Singa Allah

Singa Allah


Hamzah bin Abdul Muthalib adalah paman Rasulullah Saw. dan saudara sepersusuan beliau. Hamzah termasuk orang-orang yang pertama masuk Islam, sebelum Umar bin Khathab.

Hamzah bertubuh kekar dan tinggi besar. Sebelum Hijrah, Hamzah bersama Umar pernah berkeliling dengan gagah berani untukmenunjukan kekuatan dakwah Islam. Selain itu, Hamzah berani memukul kepala Abu Jahal dengan busurnya hingga berdarah. Hal ini dia lakukan karena Muhammad Saw. dihina dan diejek oleh Abu Jahal.

Kesetiaan dan Pembelaannya terhadap Islam tidak diragukan lagi. Bahkan , beberapa kali Hamzah dipercaya oleh Rasulullah Saw. untuk memimpin pasukan dan membawa bendera Rasulullah Saw.

Pada perang Badar. Hamzah membuktikan dirinya sebagai kesatria yang gagah berani. Beberapa saat sebelum Perang Badar berkecamuk, terjadilah perkelahian tiga lawan tiga antara pasukan Muslimin an pasukan musyrikin. Hamzah tak gentar sedikit pun. Dia dapat mengalahkan lawannya dengan cepat. Ketika itu, Hamzah berkelahi dengan Syaibah bin Rabi'ah.

Pada perang ini juga, Hamzah berhasil merobohkan Thu'aimah, paman Jubair bin Muth'im. Jubair inilah yang kemudian menugaskan Wahsyi, seorang budak Habsyi, untuk membunuh Hamzah pada Perang Uhud. Sebagai imbalannya, Wahsyi akan dibebaskan atau dimerdekakan dari perbudakannya.

Wahsyi mendapat dukungan penuh dari Hindun binti Utbah. Karena pada Perang Badar, Hamzah telah membunuh Syaibah, paman Hindun. Ternyata, Alasannya bukan itu saja. melainkan karena ayah Hindun, Utbah, serta saudara laki-lakinya, al-Walid, juga tewas ketika perang tanding. 
"Balaskanlah dendamku!" Itulah pesan Hindun kepada Wahsyi.

*** 

Pada Perang Uhud, Hamzah berperang dengan perkasa. Tidak ada lawan yang berani mendekatinya. Setiap musuh yang dia jumpai, berhasil dikalahkannya. Pantaslah kalau Rasulullah Saw. memberinya gelar "Asadullah", yang berarti Singa Allah.

Ditengah berkecamuknya perang, ada seorang kafir Quraisy bernama Siba' bin Abdil Uzza yang mengahampiri Hamzah. Dia memberanikan diri untuk menentang Hamzah.

"Hai Hamzah. Berkelahilah denganku!"

Hamzah pun melayani tantangannya.

"Kesinilah, hai Anak Musyrik"


Tak lama kemudian, Hamzah berhasil merobohkan lawan dengan satu pukulan saja. Siba' pun tersungkur.

Saat itu, Hamzah sama sekali tidak menyangka kalau dirinya sedang diincar oleh Wahsyi bin Harb. Budak ini telah lama mengintip dari balik batu dan pohon. Lalu, dia mendekati Hamzah sambil memegang lembing khas orang Habsyi.

Pada waktu dan posisi yang tepat, Wahsyi melemparkan lembingnya. Lembing meluncur dengan cepat mengenai bagian bawah perut Hamzah sampai tembus ke bagian belakang. Sang Singa Allah hanya bisa melangkah dua kali. Setelah itu, Hamzah roboh ke tanah.

Setelah memastikan Hamzah benar-benar mati, Wahsyi mencabut lembingnya dari tubuh Hamzah. Kelak, setelah Wahsyi masuk Islam, lembing ini juga dipakainya untuk membunuh nabi palsu, Musailamah Al-Kadzab, pada Perang Yamamah.

Setelah mendengar berita kematian Hamzah, Hindun segera mencarinya. Apa yang dilakukan Hindun terhadap jasad Hamzah? Hindun membelah dada Hamzah, mengambil jantungnya, kemudian mengunyahnya. Setelah itu, dia memuntahkannya.

Karena peristiwa itu, Hindun dijuluki "Wanita Pemakan Jantung". Suatu julukan yang menyakitkan hatinya. Bahkan, sampai dia masuk Islam, julukan itu tetap menempek pada dirinya.

Seusai Perang, Rasulullah Saw. menyuruh para sahabat mengumpulkan syuhada yang gugur di medan perang. Mereka menemukan jasa Hamzah di dasar lembah dengan kondisi mengenaskan. Ketika melihat kondisi pamannya, Rasulullah Saw, sangat sedih. Ibnu Mas'ud menggambarkan suasana ketika itu.

"Kami belum pernah melihat Rasulullah Saw. menangis sesedih itu. Beliau meletakan jasad Hamzah kearah kiblat. Lalu, beliau berdiri disampingnya dan menangis tersedu-sedu."

"Seandainya Shafiyya, sauari Hamzah, tidak bersedih atau kalau saja aku tidak khawatir tindakanku akan menjadi Sunnah, pasti sudah kutinggalkan jenazahnya hingga dimakan binatang buas atau dimakan burung," ujar Rasulullah Saw.

Rasulullah Saw. mengatakan demikian karena tidak tahan melihat kondisi jenazah Hamzah. Lalu, beliau melanjutkan ucapannya.

"Nanti, jika Allah Swt. memberiku kemenangan terhadap kaum Quraisy, pasti akan kubalas perbuatan mereka ini terhadap tiga puluh orang laki-laki dari mereka." ujar Rasulullah Saw.

"Kami pun akan membalas perbuatan mereka" timpal para sabat.

Berkenaan dengan peristiwa itu, turunlah firman Allah dalam Surah An-Nahl (16) ayat 126, yang artinya :

"Dan jika kamu membalas, balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar."

Allah Swt. mengingatkan Rasulullah Saw. dan para sahabatnya dengan ayat itu. Jika Rasulullah Saw. bermaksud membalas perbuatan kaum kafir Quraisy, janganlah melebihi siksaan yang mereka timpakan kepada kaum Muslimin.

Ketika Syafiyyah ingin melihat jenazah saudaranya, dia dilarang oleh Rasulullah Saw.. Tetapi, Shafiyyah meyakinkan beliau kalau dia akan tetap sabar dan ridha. Dia pun tak lupa mendo'akan dan memintakan ampun kepada Allah Swt. bagi Hamzah.

Hamzah tidak mempunyi kain kafan, kecuali pakaian agak tebal yang pendek. Jika kepalanya ditutup, kedua kakinya terlihat. Begitu juga sebaliknya. Jika kedua kakinya ditutup, kepalanya terlihat. Akhirnya, agar semua tubuhnya tertutup, kedua kakinya ditutup dengan rumput idzkhir.

Selanjutnya, Rasululla Saw. menguburkan jenazah Hamzah satu lubang dengan Abdullah bin Jahsy, anak saudara perempuannya. Abu Bakar, Umar, dan Zubair yang turun ke liang kubur. Sementara itu, Rasulullah Saw. berada di pinggir kuburnya. Sejak saat itu, Hamzah, sang Singa Allah, bergelar "Sayyidusy Syuhada" (Penghulu Para Syuhada).



Kisah Menakjubkan Para Syuhada.
Fuad Abdurrahman. 

Artikel KABAR5 Lainnya :

Scroll to top