3 Alat Indera

Ketika manusia lahir kebumi, Allah swt. menganugerahkan kepada manusia (termasuk kita) tiga alat untuk mencari Ilmu. Sebab pada dasarnya manusia itu tidak mengetahui terhadap apa-apa. Didalam QS. an-Nahl ayat 78, Allah swt berfirman :

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur."

Dalam ayat tersebut, Allah menyebutkan 3 alat. Yang pertama,  السَّمْعَ yang berarti "pendengaran". kenapa tidak telinga? Udzunun? karena tidak setiap orang yang  punya telinga bisa mendengar. Begitu pun hal-nya dengan الْأَبْصَارَ

Ketika manusia lahir, atau seorang bayi lahir, kita sudah pada mafhum kalau hal pertama yang paling ditunggu oleh kedua orang tuanya adalah tangisan sibayi. kenapa? karena memang dengan menangisnya bayi tersebut, itu menandakan kalau tubuhnya sehat dan aktif serta ketiga alat yang allah berikan aktif. Maka bahaya jika bayi itu tidak menangis. Karena bisa saja bayi itu mati, atau salah satu dari tiga alat inderanya itu tidak berfungsi.


Ketika bayi tersebut bertambah umur, maka alat indera yang pertamakali akan ia gunakan adalah telinganya, pendengaran. Makannya jangan heran kalau kita menemukan anak umur15 tahunan bicaranya kasar. semacam anjixx, goblxx dan lain-lain. Karena bisa jadi, ketika dia kecil dia biasa mendengar kalimat-kalimat kasar dari orang-orang disekitarnya. Sehingga ia meniru semua yang ia dengar pada saat itu. Berbeda jika anak yang ketika kecilnya itu biasa mendengar ucapan-ucapan yang bagus apalagi al-Qur an. Insya Allah ketika besar ia akan bagus dalam berbicara, berlaku baik dan insya Allah bijaksana.


Itulah alat indera yang pertama,  السَّمْعَ


Adapun alat yang kedua yakni penglihatan. Didalam KITAB "Shafqaatun Raabihah" yang dikarang oleh Dr. Khalid Ahmad Abu Syadi, beliau menegaskan bahwa yang namanya mata atau pandangan itu berkaitan erat dengan hati. Beliau menyatakannya dalam sebuah sya'ir yang berbunyi : 


"Hati itu bagaikan rumah, dan mata adalah pintunya. Tidak sekali-kali maling masuk kedalam rumah, melainkan pintunya telah terbuka. Ketika maling itu masuk dan mengambil harta keimanan dan mutiara takwa, serta meninggalkan rumah dalam keadaan porak-poranda, terlantar, maka waspadalah dengan maling ini."

Dalam syairnya yang lai, ia juga menggambarkan pandangan mata yang haram itu bagaikan panah yang beracun. Karena ketika panah dicabut dari daerah yang dikenainya, akibatnya masih terasa berupa racun yang menjalar keseluruh tubuh. Walaupun panah sudah dicabut. Begitu pun dengan pandangan haram seperti melihat wanita atau hal haram lainnya. Walaupun perbuatannya sudah dihentikan, bayang-bayangnya akan tetap terbayang dibenak kita walaupun sudah tidak lakukan lagi. 
Itulah alat yang kedua.


Sementara alat yang ketiga yakni الْأَفْئِدَةَ atau hati. Terkadang orang bingung bagaimana bisa mencari 'Ilmu dengan hati? 

Seorang Dr. asal Eropa, Dr. Faul. Ia mengemukakan pada abad ke19 bahwa didalam jantung telah diketemukan sel-sel yang mirip dengan sel otak . Ia mengatakan bahwa ketika jantung seseorang sehat atau baik, maka baiklah seluruh badannya. Buktinya, kalau saja jantungnya berhenti, maka ia mati. Dr. Faul baru mengemukakan hal ini di abad ke19 sementara Nabi Muhammad saw sudah mengatakan jauh-jauh hari sebelum itu pada abad ke 7. "Inna fil jasadi mudghotan, idza sholahat sholahal jasadu kulluh. Wa idzal fasadat fasadal jasdu kulluh." 
: Sesungguhnya didalam tubuh (manusia) itu ada segumpal daging (mudghotan). Apabila segumpal daging itu baik, maka baiklah seluruh perbuatan tubuhnya. dan jika segumpal daging itu rusak, maka rusaklah seluruh 'amal tubuhnya."

Ini membuktikan bahwa hati manusia itu adalah alat berfikir yang berada dibawah alam sadarnya. Sehingga yang menentukan akhlaq seseorang itu adalah jantungnya. Maka berfikirlah dengan hati bukan dengan otak.

Artikel KABAR5 Lainnya :

Scroll to top