SOAL :
Bagaimana pandangan Tuan tentang ilmu magnetisme, tidakkah
berlawanan dengan ayat :
"..... dan seseorang tidak bisa mengetahui apa yang akan
ia usahakan besok ......"
(QS. Lukman:34).
JAWAB :
Ilmu-ilmu ghaib yang ada di muka bumi ini, terlampau banyak
macamnya. Satu-satunya mempunyai jalan dan cara sendiri-sendiri buat
dipelajarinya atau digunakannya. Nama dan rupanya bermacam-macam, tetapi
sekalian itu tidak terkeluar dari tiga pokok :
- Sehat badan,
- Teguh dan tetap kemauan,
- Bersih dan kuat roh.
Oleh karena itu magnetisme halus dan tersembunyi tempat
pengambilannya serta mempunyai tiga pokok itu, maka ada yang memasukkannya
dalam bagian ilmu ghoib. Begitu pula cabang dari ilmu magnetisme itu, seperti :
ilmu mengirimkan fikiran, ilmu menghadirkan roh, ilmu mengobati orang dengan
kekuatan kemauan, ilmu menidurkan orang, dan sebagaianya itu, dinamakan ilmu
ghoib.
Supaya kita dapat mendudukkan sesuatu pada tempatnya serta
mengetahui hokum masing-masing, cukuplah rasanya jika di sini, diterangkan dua
macam ilmu saja, yaitu ilmu sihir dan ilmu magnetisme.
SIHIR
Perkataan sihir ini, ada mempunyai beberapa arti :
- Tiupan dan khayal-khayal (gambaran-gambaran) yang tidak ada hakekatnya sama sekali, sebagaimana yang dikerjakan oleh kebanyakan tukang sulap,
- Sesuatu yang dihasilkan dengan pertolongan syaitan-syaitan dengan jalan merendah diri atau menyembah kepadanya,
- Tiap-tiap yang halus dan tersembunyi tempat pengambilannya.
Dalam hal sihir ini, banyaklah orang-orang memberi pandangan, dan
ada yang mengatakan sihir ini, atau kelakuan menyalahi adat (khawariq), ada
yang berkata haram dituntut atau dipelajarinya dan ada pula yang berkata patut
seseorang mempelajarinya, supaya terhindar dari tipu muslihat yang dilakukan
oleh tukangnya.
Sekarang mari kita periksa pemandangan orang-orang itu :
Khawariq
Yang dinamakan khawariq itu ialah kejadian-kejadian yang luar
biasa yang tidak berulang-ulang. Kalau sihir juga kita katakana masuk bilangan
khawariq, tentu kejadiannya tidak berulang-ulang, padahal buktinya sebalik dari
itu, karena bisa dipelajari orang-orang.
Lantaran itu, sihir bukan khawariq, tetapi satu ilmu seperti ilmu
yang lainnya juga.
Haram
Orang yang mengatakan sihir haram, itu memang setuju dengan
kemauan Islam, lantaran sihir yang ada di tanah Arab, India, Tanah Melayu, di
Indonesia ini rata-rata mempunyai sifat yang membawa pada kekufuran dan
kemusyrikan. Sehingga oleh karena itu berkatalah Ibnu Khaldun seorang filosof
Islam yang kenamaan dalam abad keemasan dahulu, begini :
"…. Dan
mempraktekkan sihir itu semuanya, tidak lain melainkan dengan (cara)
menghadapkan diri kepada jalan peredaran bulan dan bintang dan kepada
binatang-binatang dan alam-alam yang tinggi dan (kepada) syaitan-syaitan dengan
macam-macam cara penghormatan, ibadat, merendahkan dan menaklukkan diri. Maka
yang demikian itu (ialah) menghadapkan diri kepada selain dari Allah itu kufur."
( Muqadimah Ibnu Khaldun tentang sihir ).
Selain dari pada cara-caranya sudah begitu tidak baik: akibat atau
hasilnya pun kebanyakan tidak baik: sering membawa perselisihan antara satu
dengan yang lain, menceraikan antara laki dan istrinya, membinasakan orang dan
lain-lain kejadian yang tidak baik, seperti membikin gila dan merusak pikiran
seseorang.
Yang
paling digemari ahli sihir dalam pekerjaannya ialah menawan hati orang-orang
wanita supaya suka kepadanya atau kepada seseorang yang minta tolong kepadanya,
dengan tidak mempedulikannya, apakah wanita itu mempunyai laki atau tidak.
Kebaikan buat masyarakat hidup kita boleh dikatakan tidak ada, karena tidak ada
orang bodoh yang bisa jadi pintar karena sihir, dan tidak ada orang miskin yang
jadi kaya dengannya. Lantaran itu semua maka Nabi ada berkata, sebagaimana yang
diriwayatkan :
"Dari Abi Musa Al-Asyari ia berkata
: telah bersabda Rasulullah. SAW. : “tidak akan masuk surga orang yang tetap
minum arak dan tidak (akan masuk surga) orang-orang yang percaya kepada sihir,
dan tidak (akan masuk surga) orang yang memutuskan rahim*. (HR. Ibnu Hiban
dalam Shahihnya).
*
Perhubungan Keluarga, dengan memperhatikan sedikit keterangan di bawah ini,
dapat diketahui, bahwa supaya manusia bisa diselamatkan dari tipu muslihat ahli
sihir itu, tidak perlu kita tuntut ilmu sihir yang telah diharamkan oleh Allah.
Halal
Orang yang berpendapat sihir itu halal, memandang bahwa sihir itu
sebagai satu ilmu, sedang ilmu apa saja disuruh oleh agama kita menuntutnya,
jadi katanya sihir juga meski kita tuntut, supaya terhindar dari tipudaya
ahli-ahli sihir. Pendapat seperti ini perlu kita bicarakan.
Sihir sebagai ilmu itupun kita akui. Tetapi apakah agama kita
membenarkan kita mengerjakan perbuatan khufur atau syirik ?
Sudah
tentu tidak akan ada orang Islam mengatakan boleh. Jika demikian patutkah orang
mempelajari ilmu sihir, padahal di dalamnya penuh dengan syirik, sebagaimana
yang dikatakan Ibnu Khaldun itu ? Bukankah orang mempelajari ilmu sihir itu
telah melakukan syirik.
Dengan itu semua, tetaplah sihir itu tidak boleh dipelajari dan
di amalkan. Tidak sedikit jalan halal yang Allah telah karuniakan kepada
kita, tetapi kitalah jarang mengetahuinya.
MAGNETISME
Magnet berarti besi berani. Magnetisme artinya : Kekuatan besi
berani atau kekuatan ghaib (tersembunyi). Menurut pemeriksaan para ahli ilmu
alam, ada dikatakan bahwa alam ini penuh dengan kekuatan ghaib, sehingga
tumbuh-tumbuhan, binatang-binatang, dan manusiapun ada mempunyai kekuatan atau
magnetisme itu.
Dalam tiap-tiap urat halus yang ada di otak kita, dalam sekalian
urat yang ada dalam badan dan pada tiap-tiap tetesan darah kita, alhasil
diseluruh manusia ada tersimpan magnetisme. Magnetisme inilah yang jadi salah
satu daripada alat-alat menyebabkan amnusia hidup. Kalau tidak ada kekuatan itu
manusia tidak akan hidup, sebagaimana kalau tidak ada darah dalam badannya ia
akan mati. (red : tentu saja semua itu atas kehendak Allah).
Timbulnya magnetisme dalam badan manusia itu, ialah karena
bekerjanya atau bergeraknya elektriciteit kehidupan yang ada pada manusia. Maka
untuk membangunkan dan mengumpulkan elektriciteit kehidupan, supaya bisa jadi
satu kekuatan magnetisme yang berpengaruh, telah diadakan orang beberapa macam
pelajaran.
Pelajaran-pelajaran yang diatur itu, hampir semuanya berupa
gerakan (sport), seperti ; cara bernafas, cara duduk, cara menyatukan pikiran
ke satu jurusan dan lain-lainnya. Diantara beberapa cara itu boleh kita
tetapkan tidak ada yang sama sifat-sifatnya dengan pelajaran sihir dan tidak
ada yang akan membawa pada kufur atau syirik, karena didalam mempelajarinya,
tidak ada kita tujukan kepercayaan kita atau sesembahan kita kepada sesuatu
makhluk atau syaitan. Semua cara atau aturan pelajaran itu, bisa diterima oleh
akal kita.
Oleh karena itu, ilmu magnetisme ini, serta cabang-cabangnya,
sebagaimana yang telah saya sebutkan di atas, tidak bisa dikatakan sama dengan
sihir yang telah diharamkan itu. Adalah ia sebagai satu ilmu yang biasa, yang
halal bagi manusia biasa
Sekedar ini cukuplah rasanya buat mengetahui pokok-pokok ilmu
magnetisme. Dengan keterangan-keterangan yang singkat itu, dapatlah kita
bedakan antara ilmu sihir dengan ilmu magnetisme. Sekarang lantaran ilmu
magnetusme ini jadi pokok pertanyaan, perlu kita mengetahui pekerjaan atau
hasil dari ilmu ini.
Bagi orang yang sudah mempunyai ilmu ini dengan menuntut beberapa
syarat lagi bisa ia hasilkan maksud-maksudnya, seperti sembuhkan sebagian
penyakit dengan tidak pakai obat, panggil orang dengan perantaraan kemauannya,
tidurkan orang dengan perintah kepadanya buat menceritakan hal-halnya, pun
semua akan betul, dan banyak lagi yang aneh-aneh yang bisa dilakukan dengan
perantaraan ilmu ini.
Maka,
kalau dengan ilmu magnetisme atau lain-lain jalan seseorang bisa tahu yang
ghaib-ghaib dan bisa menetapkan apa yang ia akan usahakan besok, tidaklah dapat
dikatakan berlawanan dengan ayat yang tersebut dalam pertanyaan itu, karena
ghaib yang bisa diketahui oleh ilmu magnetisme itu, tidak sama dengan ghaib
yang dimaksudkan oleh ayat tersebut.
Buat menjelaskan itu, baiklah kita ketahui bahwa yang dikatakan
ghaib itu ada dua macam :
Yang Pertama, ghaib
idlaafie, yaitu hal-hal atau kejadian-kejadian yang tidak didapati oleh
kebanyakan orang, tetapi bisa dicapai oleh tiap-tiap orang yang mengerti jalan
dan aturannya.
Yang Kedua, ghaib
hakiki, yaitu hal-hal atau kejadian-kejadian yang tidak dapat diketahui oleh
satupun makhluk, selain dari Allah, baik malaikat-malaikat ataupun Rasul-rasul,
tidak diberitahu oleh-Nya karena semua hakekat itu tersimpan pada Allah dan
tidak terdapat dalam alam.
Jadi yang dimaksud oleh ayat : ….. “dan seseorang tidak bisa
mengetahui apa yang ia akan usahakan besok” itu, ialah bahwa seseorang
tidak bisa mengetahui hakekat dari usahanya atau buah dari pekerjaannya besok.
Oleh karena hakikat ini tidak bisa diketahui dan tidak ada
wujudnya dalam alam, maka tak dapat diumpamakan dia.
Sekali lagi saya ulangkan, bahwa ilmu magnetisme dan sebagainya
itu, sekali-kali tidak berlawanan atau bertentangan dengan ayat yang dalam
pertanyaan itu.
Buat melanjutkan pemandangan dalam hal ini, periksalah :
- Al-Jawahir I : 86
- Asy-Syaukani I : 101
- Muhammad Abduh IX : 45
- Fathul Barri : 172
- Mufaridatul Raghib : 224
- Dakwatur Rasul : 183
- Al-Manar VII : 638
- Al-ManarXVIII : 815
- Al-Manar XIX : 589
- Al-Manar XXI : 306
- Al-Manar XXV : 17
Daftar Pustaka :