Adakalanya Dia tidak mengabulkanmu, namun kamu tiada mengetahui musibah yang dihindarkan darimu karena doamu. kamu tidak mengetahui akan adanya pertarungan antara musibah yang menimpa dan doa yang menolaknya, yang berakhir dengan keselamatanmu dan tertolaknya kebinasaan darimu. Karenanya, bersyukurlah kepada Allah karena kamu selamat.
Adakalanya Dia tidak mengabulkanmu karena Dia telah mengetahui bahwa neraca kebaikanmu kelak di hari kiamat tidak berat kecuali dengan menambahkan pahala doamu yang ditangguhkan untuk hari kemudian. Jika kamu melihat di hari kiamat bahwa doa yang telah dikabulkan masih tetap pahalanya, tentulah saat itu kamu akan berkata "Wahai tuhanku, sekiranya Engkau tidak pernah memperkenankan doau barang sekali saja."
Adakalanya Dia tidak mengabulkanmu karena Dia telah mengetahui bahwa kebaikan itu ada bila permintaanmu tidak dikabulkan. Hanya Dia-lah Yang mengetahui hal yang gaib. Karena itu, hanya Dia-lah yang mengetahui apa yang bermanfaat bagimu dan membuatmu baik. Jika yang diminta olehmu berupa harta, barangkali harta akan membuatmu melampaui batas dan merusakmu. Jika yang diminta olehmu adalah anak, barangkali bila anak itu besar, ia akan durhaka kepadamu hingga membuatmu susah. Jika yang kamu minta berupa pekerjaan atau jabatan, barangkali hal itu membukakan pintu keharaman yang membuatmu binasa dan ter sia-siakan. Hal ini karena banyak hal yang disukai terdapat di dalam (di balik) hal yang tidak dusukai dan banyak hal yang tidak disukai terdapat dibalik hal yang disukai. Tiada yang mengetahui hal tersebut kecuali hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala semata.
Barangkali Dia tidak mengabulkan doamu karena kamu mencemari rezekimu dengan barang yang haram atau karena kamu memberi ruang bagi nafsu syahwat di dalam kalbumu. Itu berarti doamu tidak dikabulkan sebagai teguran dari-Nya agar kamu meluruskan sikapmu yang terdahulu dan membenahinya untuk menjai baik kembali.
Barangkali doamu tidak dikabulkan karena Dia bermaksud menghubungkan kembali tali yang telah kamu putuskan atau rangkaian yang telah kamu telantarkan. Dia memaksamu utnuk lebih giat lagi memohon kepada-Nya, hingga Dia mendengar rintihanmu di penghujung malam dan melihat air matamu mengalir deras untuk mencuci mata kekecewaan dan penyesalan terhadap dosa kesalahanmu yang lalu.
-Khalid Abu Syadi : Bisnis Yang Tak Pernah Rugi-