Setiap orang yang dapat berpikir pasti akan meyakini dalam hatinya bahwa kebenaran itu adalah hal yang baik. Seperti halnya setiap orang tua yang menginginkan anaknya menjadi anak yang sholeh. Seandainya para orang tua tahu, bahwa sebenarnya setiap anak yang dilahirkan menganggap baik terhadap kesholehan dan mereka juga ingin menjadi sholeh. Akan tetapi zaman sekarang dan perlakuan orang-orang disekitarnya serta perlakuan orang tua itu sendiri telah menghapus keinginan para anak diseluruh dunia untuk menjadi sholeh.
Entah siapa yang harus disalahkan. Apakah setan yang harus disalahkan, atau kah karena memang mereka sudah menjadi temannya setan sehingga semuanya terasa kacau balau. Disana sini kegelapan bertumpang tindih, dan kami tidak tahu dimana jalan yang lurus. Apa yang harus kami lakukan? Semua ini telah melupakan kami dari kesholehan. Yang kami pikirkan sekarang hanyalah kegelapan yang membelenggu kami. Bagaimanakah seharusnya kami bertindak? Tidak kah mereka menyadari bahwa kami telah tersingkirkan..
Zaman.. para kiayi, guru, ustadz dan orang-orang alim bilang kita harus mengidolakan dan mencontoh perilaku nabi kami nabi Muhammad saw. Tetapi terkadang perilaku mereka sendiri tidak menarik hati kami untuk mengikutinya. Lalu bagaimana kami bisa meniru perilaku nabi jika contoh yang disuguhkan pada kami tidak mendidik sama sekali? Dan bagaimana kami bisa mencontoh nabi jika kami tidak diberi tahu bagaimana perilakunya dan seperti apa contoh perilakunya? Haruskah kami menyalahkan setan kembali? Ataukah mereka sama saja dengan setan?
Kini kami berada diambang kebingungan. Orang-orang mengatakan bahwa kami salah. Tetapi mereka tidak memberi tahu kami mana jalan yang benar dan mereka juga tidak menuntun kami kepada jalan yang benar itu. Yang bisa mereka lakukan hanyalah menyalahkan kami tanpa bertindak untuk menyelamatkan kami. Maka jangan salahkan kami jika dineraka nanti kami akan menyeret mereka untuk ikut kedalamnya…
Entah siapa yang harus disalahkan. Apakah setan yang harus disalahkan, atau kah karena memang mereka sudah menjadi temannya setan sehingga semuanya terasa kacau balau. Disana sini kegelapan bertumpang tindih, dan kami tidak tahu dimana jalan yang lurus. Apa yang harus kami lakukan? Semua ini telah melupakan kami dari kesholehan. Yang kami pikirkan sekarang hanyalah kegelapan yang membelenggu kami. Bagaimanakah seharusnya kami bertindak? Tidak kah mereka menyadari bahwa kami telah tersingkirkan..
Zaman.. para kiayi, guru, ustadz dan orang-orang alim bilang kita harus mengidolakan dan mencontoh perilaku nabi kami nabi Muhammad saw. Tetapi terkadang perilaku mereka sendiri tidak menarik hati kami untuk mengikutinya. Lalu bagaimana kami bisa meniru perilaku nabi jika contoh yang disuguhkan pada kami tidak mendidik sama sekali? Dan bagaimana kami bisa mencontoh nabi jika kami tidak diberi tahu bagaimana perilakunya dan seperti apa contoh perilakunya? Haruskah kami menyalahkan setan kembali? Ataukah mereka sama saja dengan setan?
Kini kami berada diambang kebingungan. Orang-orang mengatakan bahwa kami salah. Tetapi mereka tidak memberi tahu kami mana jalan yang benar dan mereka juga tidak menuntun kami kepada jalan yang benar itu. Yang bisa mereka lakukan hanyalah menyalahkan kami tanpa bertindak untuk menyelamatkan kami. Maka jangan salahkan kami jika dineraka nanti kami akan menyeret mereka untuk ikut kedalamnya…