Bagi Umat Islam-
Shalat merupakan salah satu 'amal ibadah yang sudah biasa dilaksanakan oleh setiap muslim di dunia. Setiap muslim dididik untuk selalu melaksanakan shalat sejak ia kecil. Namun miris, di zaman sekarang yang mayoritas orang lebih banyak mencari uang dari pada keridlaan Allah manusia terkadang lalai terhadap shalat yang sangat penting ini.Jika kita melihat pada sejarah awal mula munculnya perintah shalat, mungkin kita akan kewalahan jika seandainya Nabi Muhammad tidak menawar pada saat itu. Di dalam kitab Shahih Bukhari diceritakan bahwa Nabi Muhammad saw pernah didatangi oleh malaikan Jibril dan dibelah dadanya. Hatinya diambil dan dicuci dengan air zam-zam di atas wadah yang terbuat dari emas. Setelah dicuci, hatinya kemudian dimasukan kembali ke tubuh Nabi saw. dan beliau diajak berkelana kelangit ketujuh. Di langit pertama Nabi saw melewati sebuah pintu yang ada penjaganya. Sehingga penjaga tersebut bertanya "siapa disana?". Malaikat Jibril menjawab, "Ini saya bersama Nabi Allah ". Mereka diizinkan masuk terus sampai menuju ke langit ketujuh.
Dalam perjalanan tersebut beliau bertemu dengan bapak semua manusia yakni Nabi Adam as. Dan di langit ketujuh Nabi melihat sebuah pena yang menulis tanpa henti atas izin Allah. Pena tersebut menuliskan takdir setiap manusia semenjak lahir sampai matinya, juga semua kejadian yang ada di alam ini.
Ketika menghadap Allah swt. Nabi diperintahkan untuk melaksanakan shalat 50 rakaat dalam satu hari. Ketika hendak kembali ke bumi lewat lapisan-lapisan langit yang tadi, beliau bertemu dengan Nabi Musa as. Nabi Musa bertanya tentang jumlah Shalat yang diperintahkan Allah pada Nabi Muhammad dan Umatnya. Ketika dikatakan bahwa jumlahnya 50 rakaat dalam sehari. Nabi Musa langsung menyuruh Nabi Muhammad untuk kembali menghadap Allah. Nabi Musa khawatir umat Nabi Muhammad tidak akan mampu melaksanakannya. Karena ini telah terjadi di zamannya Nabi Musa as. Umatnya tidak mampu melaksanakan shalat 50 rakaat dalam satu hari, apalagi umat nabi Muhammad yang sekarang.
Singkat cerita nabi saw kembali menemui Allah swt. dan meminta keringanan sehingga jumlahnya pun dikurangi sampai beberapa kali. Dan pada akhirnya jumlahnya pun menjadi 5 waktu. Ketika bertemu kembali dengan Nabi Musa, Nabi Muhammad masih di suruh kembali menghadap Allah oleh Nabi Musa. Tetapi Allah sudah menetapkan lima waktu shalat itu, dan memberi kemudahan karena lima rakaat itu sama dengan yang 50 rakaat.
Akhirnya kewajiban shalat itu pun sampai ke zaman kita sekarang dari 1500 tahun yang lalu. Sangat disayangkan jika umat muslim masih melalaikan shalat hanya karena aktivitasnya di dunia. Karena Allah telah menyatakan dalam surah al-Ma'un bahwa Orang-orang yang shalat itu akan Celaka atau masuk neraka. Yaitu orang-orang yang shalatnya Lalai. Mudah-mudahan kita termasuk orang yang menyegerakan shalat ketika datang waktu shalat.