Halo Sahabat muslim, gimana kabarnya hari ini? sehat ya.. sekarang kita sudah menginjakan kaki di hari-hari terakhir bulan ramadlan nih. Kira-kira aapa ya, yang sudah kita dapatkan? Lailatul Qadar kah? Pengampunan Dosa? Pahala yang berlimpah? atau hanya sebatas baju baru dan uang THR dari pekerjaan? Hayoo, gimana? siapkah kita ditinggal pergi oleh tamu yang membawa segudang berkah, ampunan, dan pahala ini?
Sahabat Muslim yang saya cintai, sekitar tanggal 18 juni 2015 lalu seorang tamu datang ke rumah kita semua. Ia mendatangi setiap orang muslim di dunia ini termasuk saya dan Anda. Tamu ini membawa berton-ton berkah berupa harta, kebahagiaan, dan ampunan yang sangat banyak sampai bisa kita nikmati selama 80 tahun kedepan. Namun sedikit dari ummat muslim yang menyambutnya dengan baik. Kebanyakan dari umat Muslim mencampakannya dan tidak memperhatikannya dengan baik. Dan, sampai sekarang tamu ini masih berada di sekitar kita.
Ia begitu sedih karena merasa tak diperhatikan oleh orang-orang yang dikunjunginya, padahal segudang harta, pahala, dan kebahagian telah ia siapkan untuk tuan rumah.
Sekarang tamu ini sedang bersiap-siap untuk pulang. Dengan kesedihan karena banyak orang yang tidak memperhatikannya.
Sahabat sekalian.. Siapa kah tamu tersebut?
Ya, tamu itu adalah Ramadlan.
Sudahkah kita menyambutnya dengan baik? Layak kah kita menerima hadiah darinya dengan kondisi kita saat ini? Pantaskah kita mendapat ampunan? atau mendapatkan Lailatul Qadar dari tamu yang satu ini?
Sahabat Muslim, anda boleh mengatakan kalimat ini di dalam hati..
"Jika saya merasa pantas, maka beruntunglah saya. Tapi apakah saya benar-benar pantas? Dan, seandainya saya belum pantas. Apa yang bisa saya lakukan agar saya bisa menyenangkan tamu mulia ini?? walaupun hanya beberapa hari terakhir??"
Sahabat Muslim yang saya cintai, sekitar tanggal 18 juni 2015 lalu seorang tamu datang ke rumah kita semua. Ia mendatangi setiap orang muslim di dunia ini termasuk saya dan Anda. Tamu ini membawa berton-ton berkah berupa harta, kebahagiaan, dan ampunan yang sangat banyak sampai bisa kita nikmati selama 80 tahun kedepan. Namun sedikit dari ummat muslim yang menyambutnya dengan baik. Kebanyakan dari umat Muslim mencampakannya dan tidak memperhatikannya dengan baik. Dan, sampai sekarang tamu ini masih berada di sekitar kita.
Ia begitu sedih karena merasa tak diperhatikan oleh orang-orang yang dikunjunginya, padahal segudang harta, pahala, dan kebahagian telah ia siapkan untuk tuan rumah.
Sekarang tamu ini sedang bersiap-siap untuk pulang. Dengan kesedihan karena banyak orang yang tidak memperhatikannya.
Sahabat sekalian.. Siapa kah tamu tersebut?
Ya, tamu itu adalah Ramadlan.
Sudahkah kita menyambutnya dengan baik? Layak kah kita menerima hadiah darinya dengan kondisi kita saat ini? Pantaskah kita mendapat ampunan? atau mendapatkan Lailatul Qadar dari tamu yang satu ini?
Sahabat Muslim, anda boleh mengatakan kalimat ini di dalam hati..
"Jika saya merasa pantas, maka beruntunglah saya. Tapi apakah saya benar-benar pantas? Dan, seandainya saya belum pantas. Apa yang bisa saya lakukan agar saya bisa menyenangkan tamu mulia ini?? walaupun hanya beberapa hari terakhir??"