PENYAKIT yang datang kepada manusia disebabkan oleh banyak hal, di antaranya badan sedang kurang fit dan mengonsumsi makanan yang kurang sehat. Misalnya penyakit jantung, salah satu caranya adalah menghindari peningkatan kolesterol dan obesitas.
Biasanya penyakit jantung dikarenakan peningkatan kolesterol yang biasanya akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak. Sedangkan obesitas terjadinya kegemukan secara berlebihan dan berpotensi tekanan darah tinggi hingga serangan jantung.
Bukan hanya dari pakar gizi yang mengimbau supaya kita hidup sehat. Seperti dikutip dari 'Buku Pintar Sains dalam Alquran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah' karha Dr Nadiah Thayyarah, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam telah lama mengajarkan menjaga keseimbangan pola makan.
Sebagaimana riwayat dari Imam At-Tirmidzi yang meriwayatkan dari Ibnu Umar:
"Seorang laki-laki bersendawa di hadapan Rasulullah. Beliau lalu berkata,'Hentikan sendawamu itu dari kami, karena orang yang paling banyak kenyang di dunia, ia akan menjadi orang yang paling lama laparnya di hari kiamat'."
Ini berarti makan terlalu berlebihan sangat tidak baik untuk kesehatan. Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam pun tidak menyukai orang yang terlalu kenyang (makan), lalu bersendawa di depan orang lain, karena dianggap tidak sopan.
Aisyah meriwayatkan:
"Petaka pertama di tengah umat ini setelah zaman Nabi-nya adalah kekenyangan. Ketika perut suatu kaum kenyang, maka tubuh mereka akan liar." (HR Bukhari)
Nah, jika Anda ingin menerapkan hidup sehat, bisa meniru atau menerapkan kebiasaan Rasulullah setiap kali hendak makan.
"Tidaklah anak Adam mengisi satu bejana yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makan sekadar untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak, maka buatlah perutnya sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk udara napasnya." (HR Ahmad dan Tirmidzi)
Mungkin saja sebagian dari orang hanya mengetahui jika ilmu pergizian ditemukan dan dikembangkan oleh para ilmuwan terkini. Ternyata Allah Subhanahu wa ta'ala telah menghimpun ilmu kesehatan dan gizi dalam satu ayat, terdiri dari tiga kalimat saja.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
"Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan." (QS Al A'raf: 31)
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam ternyata punya menu berbeda dalam setiap waktu makannya. Menurut Ibn Abi Umar dari Sufyan, dari Ma'mar, dari Zuhairi, dari 'Urwah, dari Aisyah, Rasulullah diketahui mengonsumsi madu untuk sarapannya. Selain madu, Rasulullah juga mengonsumsi air dingin.
"Minuman yang paling sering diminum Rasulullah ialah air dingin manis, itu berasal dari air dingin yang dicampur madu."
Lalu untuk menu makan siangnya, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mengonsumsi minyak zaitun. Jadi, apa pun yang dia makan di siang hari, Rasul akan tambahkan minyak zaitun ke dalamnya.
"Tambahkan minyak zaitun ke dalam makanan dan gunakan minyak itu juga untuk memijat tubuhmu." (HR Tirmidzi)
Kemudian, apakah Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam makan malam? Jawabannya adalah iya. Rasulullah pernah bersabda, "Siapa saja yang melewatkan makan malam, tubuhnya akan melemah."
Namun, apa yang menjadi menu makanannya? Diketahui kalau Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mengonsumsi roti dan susu sebagai menu makan malamnya. Menurut beliau, makan malam itu penting karena bisa memberi vitamin dan energi ke tubuh.
Wallahu a'lam bishawab.