Tiada suatu ni'mat pun yang diberikan Allah kepada ahli surga yang lebih disukai oleh mereka daripada memandang Wajah Allah Yang Mahamulia. Ini merupakan kedudukan yang paling mulia, lebih agung dari apa yang terbetik didalam hati dan lebih besar dari apa yang terbayangkan oleh ilusi. Tiada suatu ni'mat pun, tiada suatu kesenangan pun, dan tiada sesuatu pun yang menyejukan hati selain memandang Wajah-Nya. Demi Allah, surga tidaklah menyenangkan kecuali dengan adanya ni'mat ini dan ni'matnya masih belum lengkap kecuali dengan adanya pertemuan ini.
Kemuliaan ini hanya didapat oleh ahli shalat sunnah fajar, sebagaimana yang diberitakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melalui sabdanya,
"Ingatlah, sesungguhnya kalian akan melihat Tuhan kalian bagaikan kalian melihat bulan ini, kalian tidak berdesak-desakan saat melihatnya. Jika kalian mampu meraih kesempatan dengan mengerjakan shalat (sunnah) sebelum matahari terbit dan sebelum ia tenggelam, kerjakanlah!"
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu menyampaikan firman-Nya,
وَمِنْ آنَاءِ اللَّيْلِ فَسَبِّحْ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرْضَى
"... dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari (sebelum matahari terbit) dan pada waktu-waktu di siang hari (sebelum matahari terbenam) supaya kamu merasa senang."
(QS. 20:130)
Ibnu Hajar mengatakan bahwa hubungan kedua predikat yang telah disebutkan berkenaan dengan balasan melihat Wajah Tuhan ialah karena shalat merupakan ketaatan yang paling afdhal, juga telah dibuktikan keutamaannya di atas yang paling utama. Berimbanglah bila orang yang memelihara keduanya mendapat balasan anugerah yang paling afdhal, yaitu melihat Wajah Allah Subhanahu wa Ta'ala. (Ringkasan Fathul Bari, 44/2)
Wahai saudaraku, dahulu, para wanita negeri Mesir berkata saat melihat Yusuf, sebagaimana dikisahkan dalam firman-Nya,
فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ
"... mereka mengagumi ketampanannya dan mereka melukai (jari-jari) tangan mereka (tanpa sadar) ...." (Yusuf [12] : 31)
Begitu terpesonanya mereka hingga mereka tidak menyadari keadaan diri mereka sendiri. Bagaimana kamu tidak menyukai Tuhanmu dan tidak merindukan melihat-Nya? Sedangkan Dia menyediakan waktu khusus untuk menampakkan diri kepada kekasih-kekasih-Nya dan Dia memperlihatkan diri-Nya kepada orang-orang yang disayangi-Nya saat itu.