Rahmat Alfian Hidayat, asal Desa Sedati, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto terpilih menjadi imam masjid besar di Uni Emirat Arab (UEA).
Ia mengetahui ada pengumuman atau poster di Instagram yang diberitahu oleh temannya. Kemudian dirinya mendaftar untuk mencari pengalaman.
"Istilahnya mencari pengalaman. Bagaimana seleksi seandainya saya tidak masuk, minimal punya pengalaman apa yang harus disiapkan. Alhamdulillah atas izin Allah, saya lolos," kata Rahmat, Kamis (6/5/2021).
Dirinya adalah salah satu dari 27 orang yang terpilih atau lolos menjadi imam masjid setelah mengikuti seleksi yang diikuti sebanyak 200 penghafal Al-Quran.
"Awalnya 300 yang mendaftar berkas lalu menjadi 200 orang yang diseleksi. Seleksi pertama dari 200 orang itu menjadi 90 orang. Lalu beberapa bulan kemudian, seleksi kedua diikuti 90 orang itu dipanggil dan dites oleh 5 masyayikh atau syekh dari Uni Emirat Arab yang datang ke Jakarta dan ada 27 orang yang menurut mereka standar untuk diambil," jelasnya.
Penghafal Al-Quran atau hafiz berusia 27 tahun itu bisa mewujudkan mimpi berdakwah dan belajar di luar negeri tercapai setelah terinspirasi dari pamannya.
"Saya termotivasi dari paman saya yang penghafal Al-Quran dan bisa kuliah di luar negeri karena menghafal Al-Quran. Dari beliau saya terinspirasi, saya mulai menghafal Al-Quran sejak SMP dan fokus," tukasnya.
Saat ini putra dari Hidayat Ma'arif dan Suparti telah menyiapkan segala sesuatunya baik administrasi, fisik dan mental untuk berangkat ke Uni Emirat Arab bulan Juni mendatang.
"Insya Allah info awal bulan Juni berangkat. Mudah-mudahan bisa lancar karena kita tahu pandemi ini bisa serba berubah namun kita siapkan semua selain administrasi. Bagaimana di sana, terutama bahasa dan hafalan Al-Quran karena jadi imam di sana pakai hafalan," ungkapnya.
"Kita juga menyiapkan mental, otomatis perbedaan kehidupan baru, suasana baru, lingkungan makanan baru, dengan cuaca ekstrem juga itu semua perlu mental kuat. Untuk penempatan kami masih belum tahu, nanti kalau sudah di sana akan ditempatkan oleh Kementerian Agama Uni Emirat Arab di kota-kota," lanjutnya
Anak pertama dari empat bersaudara ini merasa senang dan bangga bisa mewakili Indonesia menjadi imam di Uni Emirat Arab.
"Alhamdulillah senang, bangga bisa mewakili dari Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia. Saya menata niat di sana untuk pertama berdakwah, kedua menuntut ilmu dan mengenalkan Islam Indonesia, cara kehidupan kami di Indonesia," pungkasnya.